Saturday, May 17, 2014

Ingatan


Kini aku terhempas dari ribuan mimpi tentang khayalan. Aku terjebak dalam pusara ilusi yang kuciptakan dengan segenap rasa dan asa. Aku berpikir, tiada yang salah tentang memimpikan hal yang begitu indah. Hingga kusadari, keindahan itu mulai lenyap seiring waktu yang menakdirkan. Alhasil, tinggallah aku disini dalam kesenyapan. Tak akan ada lagi alasan untuk tetap bertahan, meski daya itu masih ada. Nyatanya, hati ini telah lelah memangku beban tak berkesudahan.


Aku pernah terbangun dari mimpi, mimpi tentang angan dan cinta. Namun semua tak ada maknanya dibandingkan dunia. Segala jiwa telah tertumpah ruah dalam ruang yang menempuh jalan masing-masing daripada insan. Dan aku menyusuri satu dari bagian lorong waktu itu untuk tetap hidup. Namun hidup bagiku adalah sebagian rasa dari kematian. Aku menggerakkan raga yang tak memiliki roh untuk merasa, sebab roh itu tidak pernah ada di singgahnya. Roh itu melayang dalam angan dan cinta yang kuelakkan. Roh itu menarikku pada imajinasi yang kukubur dalam rindu. 

Aku berperang tak hanya dengan batin, aku menentang alam untuk tetap ada di jalurku. Meskipun, itu semua hanya terjadi dalam mimpi. Dan aku masih harus menjalani dunia sebagai bukti kenyataan dalam hidupku. Apabila sebagian rasa kematian adalah tersakiti. Maka, aku sudah ada di titik itu. Aku telah mati dengan perasaan patah hati, aku telah mati dengan perasaan terkecewakan.

Aku ingin menghapus daya khayal ini setinggi-tingginya. Agar jika aku terjatuh, aku berada dalam pelukan bintang-bintang di angkasa. Tuhan, jika Engkau izinkan mengabulkan permintaan tentang kehidupan padaku. Aku memohon hapuskan ingatan tentang rasa pedih dan lara bagiku, sehingga tak perlu ada luka yang tak pernah terobati.  

No comments:

Post a Comment