Saturday, May 17, 2014

Kenyataan


As we know, to be a human  we all need those feeling. The feeling of being tired of life, being stupid of decisions, being awkward of love. And I realize that i was a human who never good enough on these real things about life. Because i tried to be success based on my thought. And the world didn't accept it. I would never be the same until those things happen to me. I didn't care how painful it is. I gonna be strong for everything, just for no reason. God, I'm that girl. The girl who fall in love with truth, life and creatures in the world.



Untuk berbagai alasan, aku lelah bersembunyi di balik kata-kata yang merumitkan sebuah makna. Terkadang, aku hanya butuh menjadi jujur dan terbuka tentang kehidupan. Aku tak perlu menyimpannya lagi dalam tangis yang tertahan, maupun duka yang menyesakkan. Aku hanya butuh menjadi nyata dan tidak terkukung dalam dunia imajinasi yang memabukkan. Karena aku ada di sisi itu, sisi untuk menjadi manusia dan dimanusiakan dengan kenyataan. Tak lagi bertahan dalam sentuhan ajaib daya emosi dan ego yang tiada batas. Nyatanya, semua memiliki titik jenuh dan batas untuk tetap diakui oleh semesta.

Aku belajar untuk menjadi ada dan nyata. Kerealistisan harus mampu mendobrak segenap rasa, cipta dan karsa yang telah kutanam dalam mimpi dan doa. Agar kelak aku menjadi bagian dari kenyataan itu, aku tak perlu menyesal karena pernah bermimpi dalam diam. Sebab semua itu tidak beralasan lagi dalam kehidupan. Aku pun menerima persetujuan angkasa mengenai alasan untuk tetap hadir di muka bumi, persetujuan untuk menerima kenyataan itu sendiri. 

No comments:

Post a Comment