Saturday, May 10, 2014

Tulis


Aku merasa, ada hal yang tak mampu diutarakan. Namun dengan perasaan, semua itu dapat diucapkan dengan penuh makna. Bukan hanya dengan lisan yang berbicara, namun tulisan juga mampu menceritakan segenap emosi yang berkecamuk dalam dada. Bahkan dengan cara yang lebih baik. Aku pun memahami itu sebagai sebuah kebenaran yang tidak terelakkan. Karena yang demikian, hatiku pun menyetujuinya. Aku merasa jatuh cinta pertama kalinya dalam hidup. Dan ini tidak akan pernah mengkhianatiku, sebagaimana apa yang telah terjadi sebelumnya.



Mungkin dalam dunia nyata mereka mati, tetapi tidak di dalam pikiranku. Mereka hidup dan memaknai segala perjuanganku. Bahkan lebih tulus, daripada mereka yang mengenalku. Aku jatuh cinta. Aku jatuh cinta untuk berkata-kata, menarik-ulur kalimat dengan menggebu-gebu. Aku jatuh cinta untuk bercerita dengan rangkaian dari mereka yang melengkapi setiap makna yang kuucap.

Aku jatuh cinta pada huruf, kata dan kalimat. Ratusan kalimat, ribuan kata, jutaan huruf dan makna yang tiada habisnya itu membuatku tidak merasa sendiri. Ada yang mau merelakan dirinya untuk menjadi bermakna dalam hidupku, menghabiskan waktu untuk mendengar rintih jeritku dalam sebuah cerita. Dimana itu semua merupakan diri mereka sendiri, kusebut dia rangkaian yang satu. Dan kini ada satu hal yang baru sadari, aku jatuh cinta untuk menulis. 

Aku mempunyai mimpi untuk terus menulis. Karena aku tahu, hanya dengan ini mereka mengerti keluh kesahku yang mengutuki diri dengan segala kekurangan. Padahal kemampuan rangkaian kataku bermakna, tidak ada hal yang mengujiku demikian. Hanya aku yang dapat merasakannya. Semua rangkaian yang satu itu selalu berkembang dari waktu ke waktu. Sehingga aku percaya, aku telah benar-benar jatuh cinta. Menulis. Aku jatuh cinta pada hal ini. Biarkan aku terus menulis. Dan kelak aku akan menghabiskan waktu dengan segenap asaku ini, tidak lagi meragu bahwa harap ini tidak berarti dalam hidup. Akan kuteguhkan jika cinta yang ini tidak akan membohongiku. Aku tidak akan terkhianati lagi.

No comments:

Post a Comment